SURABAYA - Panglima TNI Laksamana TNI H. Yudo Margono, S.E., M.M., C.S.F.A. memberangkatkan 900 prajurit terdiri dari 450 prajurit Yonif 527/BY dan 450 prajurit Yonif 407/PK yang tergabung dalam (Satgas Pamtas RI-PGN) ke Provinsi Papua dan Papua Barat bertempat di Dermaga Koarmada II Surabaya, Sabtu (1/4/2023).
Dalam amanatnya, Panglima TNI Laksmana TNI Yudo Margono menyampaikan bahwa tugas pengamanan perbatasan wilayah Papua merupakan tugas yang diamanatkan oleh negara kepada TNI.
Pengamanan wilayah perbatasan negara yang dimaksud, selain menjaga dan mengamankan tapal batas wilayah NKRI yang berada di Papua juga untuk menciptakan situasi yang kondusif sepanjang perbatasan, memberikan rasa aman, serta membantu aparat terkait dalam menangani permasalahan yang terjadi di wilayah perbatasan.
Baca juga:
Lepas Sambut Pangdivif 2 Kostrad
|
Saya ingin melihat dan mengecek secara langsung kesiapan kalian sekaligus memberikan dorongan dan arahan sebagai bekal penugasan sebelum kalian melaksanakan tugas.
Wilayah Papua secara de jure dan de facto telah menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari Negara Kesatuan Republik Indonesia, kondisi Papua secara umum saat ini relatif kondusif Saya ulangi relatif kondusif namun di beberapa wilayah masih terjadi gangguan keamanan dari kelompok-kelompok bersenjata untuk itu diperlukan kehadiran TNI guna mendukung upaya pemerintah dalam percepatan pembangunan kesejahteraan di wilayah Papua serta menjaga keamanan masyarakat Papua dari gangguan keamanan tersebut, " ujarnya.
Lebih lanjut, tugas operasi adalah suatu kehormatan dan kebanggaan bagi setiap prajurit TNI untuk itu laksanakan Amanah ini dengan sebaik-baiknya, kurun waktu penugasan selama 12 bulan bukanlah tanggung jawab yang ringan dinamika dan ancaman di daerah operasi membutuhkan kewaspadaan secara terus-menerus dan saya sangat yakin dan percaya kalian semua mampu menjawab kepercayaan dan amanah besar ini dengan baik.
Dalam kesempatan tersebut Panglima TNI menyampaikan beberapa penekanan sebagai pedoman dalam melaksanakan tugas operasi.
Pertama, Jaga dan tingkatkan terus keimanan dan ketakwaan kalian kepada Tuhan Yang Maha Esa agar setiap langkah di Medan penugasan selalu dalam lindungan Tuhan.
Kedua, Pahami bahwa tidak ada daerah operasi yang aman 100%, asah selalu naluri tempur sebagai prajurit TNI dan jaga kesiapsiagaan setiap saat, jangan pernah lengah sedikit pun dalam setiap kegiatan.
Ketiga, Jangan ada pelanggaran sekecil apapun selama penugasan jaga nama baik pribadi nama baik satuan dan nama baik TNI laporkan setiap kejadian ke Komando Atas apa adanya agar setiap permasalahan dapat diselesaikan dengan baik.
Keempat, Pahami sepenuhnya situasi dan kondisi cuaca, medan dan musuh di daerah operasi, unsur intelijen harus selalu dapat memberikan informasi yang cepat dan tepat sebagai dasar bertindak di setiap kegiatan.
Kelima, Para unsur pimpinan harus memahami dan menguasai tugas pokoknya sehingga dapat merencanakan dan mengatur kegiatan dengan baik hindari kegiatan yang bersifat rutin dan buatlah pola kegiatan yang acak baik waktu tempat dan rute yang dipilih.
Enam, Bangun jiwa korsa dan kebersamaan di antara para prajurit dan komunikasi yang baik antar para Unsur pimpinan dengan seluruh jajaran.
Ketujuh, Jalin komunikasi yang baik dengan aparat pemerintah daerah, dengan Polri, dengan aparat keamanan yang lain serta jaga kedekatan dengan masyarakat. (Penrem 083/Bdj)