LEBAK, BANTEN - Air merupakan sumber kehidupan manusia dan seluruh mahluk hidup. Terpenuhinya kebutuhan air bersih di masyarakat melalui program TNI AD Manunggal Air, kasus stunting akan semakin cepat tertangani.
Hal tersebut disampaikan Kepala Staf Angkatan Darat (Kasad) Jenderal TNI Dr. Dudung Abdurachman, saat meresmikan penggunaan fasilitas air bersih dan percepatan penanganan stunting, di Desa Lebak Gedong, Kecamatan Lebak Gedong, Kabupaten Lebak, Provinsi Banten, Selasa (25/7/2023).
Kegiatan yang merupakan kolaborasi apik antara TNI AD dengan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) ini, bertujuan untuk mendukung program nasional percepatan penurunan stunting di beberapa wilayah Indonesia. Dimana tujuan dari Program Manunggal Air dan Percepatan Penurunan Stunting tersebut adalah guna mewujudkan generasi bangsa yang sehat, cerdas dan produktif, serta mampu berkompetisi dalam persaingan global. Program Manunggal Air diwujudkan dengan pembuatan sumur bor di 615 titik, pompa hidram di 646 titik, dan sumur gravitasi di 84 titik lokasi yang tersebar di seluruh pelosok tanah air, serta ditargetkan dapat memberikan manfaat bagi 240.049 Kepala Keluarga (KK), atau lebih dari 654.000 jiwa.
Peresmian penggunaan fasilitas air bersih tahun 2023 dilakukan secara serentak di seluruh wilayah Indonesia. Namun peresmian pusatnya dilakukan di Desa Lebak Gedong, Lebak, Banten, dan dihadiri langsung oleh Kasad, Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Jenderal TNI (Purn) Moeldoko, Wakil Menteri Kesehatan Prof. dr. Dante Saksono Harbuwono, Pangkostrad Letjen TNI Maruli Simanjuntak, Danpusterad Letjen TNI Teguh Muji Angkasa, Pangdam III/Siliwangi Mayjen TNI Kunto Arif Wibowo, Direktur Air Minum Dirjen Cipta Karya Anang Mukhlis mewakili Menteri PUPR, Deputi Bidang Koordinasi Kesejahteraan Sosial Kemenko PMK Prof. Dr. Ir. R Nunung Nuruanto, M.Si, mewakili Menteri PMK, dan para Asisten Kasad.
Baca juga:
Tradisi lepas sambut Komandan Korem 084/BJ.
|
Dalam kegiatan yang juga digelar secara virtual melalui Video Conference ke seluruh jajaran TNI AD di seluruh Indonesia ini, Kasad menyampaikan bahwa inisiasi awal Program Manunggal Air dilakukan di wilayah Kodam IX/Udayana. Namun kini telah menjadi program nasional, dalam upaya pemenuhan kebutuhan air bersih bagi masyarakat yang kesulitan mendapatkan air bersih, serta muaranya dapat mempercepat penurunan stunting.
"Program Manunggal Air ini sudah lama ada, dan tentunya sejalan dengan perintah Bapak Presiden untuk menanggulangi dampak Covid-19 di berbagai bidang. Oleh karenanya, saya menyampaikan dalam Tujuh Perintah Harian Kasad bahwa TNI Angkatan Darat harus hadir di tengah-tengah rakyat dan TNI Angkatan Darat harus berdampak dimana pun berada. Beberapa tempat yang selama ini tidak terjangkau air, sekarang sudah terjangkau air bersih, sebab kesejahteraan rakyat adalah hal yang utama, " ujar Kasad.
Senada dengan Kasad, Jenderal TNI (Purn) Moeldoko mengurai keterkaitan antara pemenuhan air bersih dengan tingkat stunting di Indonesia. Ia mengatakan bahwa, air berkontribusi sebanyak 40 persen terhadap angka stunting.
"Dengan adanya Program Manunggal Air ini, maka Pak Kasad beserta jajarannya mampu menurunkan prevalensi 40 persen secara keseluruhan penurunan stunting, " ungkapnya.
Pada kesempatan yang sama, Kepala BKKBN Dr. (HC) dr. Hasto Wardoyo Sp.OG mengatakan bahwa peran TNI sangat luar biasa dalam menyejahterakan rakyat. Dimana selain Manunggal Air, Program Babinsa Masuk Dapur yang digagas Kasad, menurutnya juga sangat membantu pemerintah dalam percepatan penurunan stunting. Ia juga mengungkap bahwa Duta Bapak Asuh Anak Stunting yang diinisiasi Kasad, telah menjadi pemacu para Kepala Daerah untuk turut serta menjadi Duta Bapak Asuh Anak Stunting di seluruh Indonesia.
Selain peresmian penggunaan fasilitas air bersih, kegiatan di Lebak, Banten ini juga dirangkaikan dengan pemberian nutrisi stunting bagi 350 anak stunting (total 67.631 paket nutrisi stunting untuk seluruh Kotama), bantuan sosial berupa 1.500 paket bingkisan untuk warga kurang mampu dan 500 paket pasar gratis. Ada pula kegiatan khitanan massal, disertai pemberian bingkisan sejumlah 150 paket dan 162 pasang sepatu, pelayanan KB Metode Kontrasepsi Jangka Panjang (MKJP) implan bagi 100 akseptor di Faskes dan Puskesmas setempat, serta peresmian rehab Rumah Tidak Layak Huni (RTLH), dan peninjauan UMKM. (Dispenad/Hendi)